Gaung Kusta Bersama Babinsa dan PKK Kabupaten Tegal

 Apa itu penyakit kusta ? 


 KUSTA merupakan penyakit menular yang telah ada sejak zaman kuno, masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.Kusta dikenal juga dengan lepra. Penyakit ini dapat ditandai dengan lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki. Kondisi selanjutnya diikuti timbulnya lesi (luka) di kulit. 

Penyakit kusta disebabkan infeksi bakteri. Penyakit ini dapat menyebar melalui percikan ludah atau dahak yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk memerangi penyakit ini, angka penderita kusta di Indonesia masih cukup tinggi.



Data kementerian kesehatan , tentang penyakit kusta 

 Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada tanggal 24 Januari 2022, terdapat sekitar 13.487 pengidap penyakit kusta, dengan 7.146 di antaranya merupakan kasus baru. Kasus penyakit kusta di Indonesia menempatkan negara ini sebagai posisi ketiga dengan jumlah penderita tertinggi di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya yang lebih besar untuk menangani masalah ini. Salah satu kendala utama dalam penanggulangan kusta adalah stigma dan diskriminasi yang dialami oleh penderita. Banyak orang yang takut berinteraksi dengan mereka dan mengucilkan mereka dari masyarakat.


Gaung Kusta Bersama Babinsa dan PKK Kabupaten Tegal


Babinsa dan PKK di wilayah Tegal turut menyosialisasikan tentang kusta kepada masyarakat. Mereka bekerja sama dalam melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan memberikan edukasi mengenai penyakit kusta kepada masyarakat di 18 kecamatan, 9 kelurahan, dan 281 desa Kabupaten Tegal. Ibu-ibu PKK terlibat dalam upaya edukasi mengenai kusta melalui pamong desa dan perangkat. Namun, masih diperlukan edukasi yang berkelanjutan karena belum semua masyarakat memiliki kesadaran yang cukup terhadap kusta. Langkah yang dilakukan oleh Babinsa dan PKK ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak.


Ruang Publik KBR bekerja sama dengan Netherland Leprosy Relief (NLR) menyelenggarakan talk show secara live yang melibatkan Babinsa dan PKK. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di Slawi, Tegal tentang pentingnya pengetahuan mengenai kusta. dalam acara talk show ada, Kapten Inf. Shokib Setiadi (Pasiter Kodim 0712/Tegal) dan Ibu Elly Novita, S.KM, MM (Wakil Ketua Pokja 4, TP PKK Kabupaten Tegal) 

Melalui talk show ini, masyarakat diberikan pemahaman yang lebih luas mengenai kusta, Ibu Elly Novita juga menyampaikan bahwa masih banyak informasi yang keliru beredar di masyarakat mengenai kusta. Anggapan bahwa kusta dapat menular hanya melalui kontak sekali dengan bagian tubuh pasien membuat penderita seringkali dikucilkan karena takut tertular. termasuk cara mendeteksi gejalanya, antisipasi penyebarannya, dan pengobatannya.

 Pemahaman ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit ini. penderita kusta juga dapat mendapatkan penanganan yang cepat untuk pengobatan dan mengurangi penyebaran penyakit 



Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada tanggal 24 Januari 2022, terdapat sekitar 13.487 pengidap penyakit kusta, dengan 7.146 di antaranya merupakan kasus baru. Kasus penyakit kusta di Indonesia menempatkan negara ini sebagai posisi ketiga dengan jumlah penderita tertinggi di dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya yang lebih besar untuk menangani masalah ini. Salah satu kendala utama dalam penanggulangan kusta adalah stigma dan diskriminasi yang dialami oleh penderita. Banyak orang yang takut berinteraksi dengan mereka dan mengucilkan mereka dari masyarakat.

Pak Shokib Setiadi menyatakan pihaknya menyambut baik adanya roadshow leprosy tersebut. "Roadshow tersebut menjadi bahan edukasi tim untuk nanti diteruskan melalui penyuluhan dan pendampingan ke masyarakat " kata Shokib.

Babinsa sebagai perangkat keamanan di desa-desa memang punya kewajiban menjaga kondisi di desanya masing-masing termasuk dari bahaya penyakit menular. Dalam hal ini, babinsa punya kesempatan lebih dalam mengedukasi masyarakat terkait penyakit kusta. Termasuk meluruskan kesalahpahaman atau stigma negatif yang terlanjur beredar di masyarakat.

Sementara itu Ibu Elly Novita, S.KM, MM selaku Wakil Ketua Pokja 4, TP PKK Kabupaten Tegal menyoroti akibat buruk stigma negatif tentang kusta di masyarakat. Penderita menjadi takut dan malu untuk berobat sehingga malah mempertinggi tingkat penularan.

Padahal, dijelaskan Elly, jika sudah memiliki tanda-tanda penyakit kusta, penderita harus segera melaporkan diri ke puskesmas tedekat untuk mendapat penanganan. Jika betul terkonfirmasi kusta, maka keluarga yang tinggal serumah dan tetangga terdekat bisa turut mendapatkan obat untuk mencegah penularan.

Dikatakan Elly, meski ibu-ibu PKK punya kesempatan lebih untuk mengedukasi masyarakat terkait kusta karena langsung bersinggungan dengan masyarakat, pihaknya berharap tokoh-tokoh masyarakat seperti pamong desa dan pemuka agama bisa turut ambil bagian dalam memerangi kusta ini. "Tokoh masyarakat, pamong desa atau pemuka agama adalah sosok yang dihormati di masyarakat. Suara mereka cenderung lebih didengar. Akan sangat membantu jika ada keterlibatan tokoh-tokoh ini dalam mengedukasi warga," kata Elly.

Dengan demikian, pemahaman terkait kusta ini bisa menjangkau lebih banyak masyarakat. Semakin masyarkat tahu dan teredukasi, tentunya diharapkan bisa turut menurunkan bahkan menghapuskan kasus kusta di Indonesia dan masyarakat lebih paham dan bagaimana mencegahnya dan menyikapi kasus penyakit kusta.

Komentar

Postingan Populer